25/02/2012
Daku baru selesai baca jurnal lama daku, nggak daku sangka sudah berbulan-bulan daku nggak ngetik blog, masih dengan alas an yang sama, males, tapi daku menyadari perbedaan besar dari ketikan daku yang dulu, daku yang dulu jauh lebih optimis, gila, kurang waras, nggak punya otak, nggak tahu malu*Plak!* ok, intinya daku nggak tahu sejak kapan anak cewek yang ceriwis itu menghilang, apa ini yang di sebut tumbuh dan berubah jadi orang dewasa?
Kalau iya daku nggak mau!
Bukan, daku nggak kena peterpan syndrome, Cuma, kalau ngebandingin daku dari gaya bahasa, pola pikir, bahkan penggunaan emoticon yang berlebih, rasanya daku yang dulu jauh lebih indah, lebih cantik, lebih bahagia, lebih bebas
Gile, daku iri sama diri daku sendiri, habisnya, daku yang sekarang rasanya depresi banget, bahkan saat daku ngerasa “itu lucu” daku nggak ketawa walau tahu itu lucu
Sekarang daku kelas dua SMA, nggak terasa sebentar lagi kelas tiga, ikut ulangan, kuliah (kalau lulus) dan kerja, mungkin nikah dan punya anak, terus jadi nenek-nenek dan mati, itu juga kalau matinya bener pas udah jadi nenek-nenek, kan daku bisa aja mati pas kelas tiga atau malah sekarang, serem banget, rasanya nggak perlu jadi cenayang aja daku sudah bisa memprediksi masa depan
Makin dewasa hidup malah makin suram, atau ini hanya karena efek tugas dan PR yang menumpuk?
Ada tugas membuat laporan dan aku menggila bikinnya, itu juga belum dikoreksi jadi harus direvisi lagi, dan yang sekarang sedang kubuat tapi daku kabur karena malas dan tugas ini beneran bikin mual adalah,,,
Membuat beberapa page website dengan notepad
Oh tuhan,,, tak kusangka pak satymin yang berwajah ramah itu sebenarnya adalah S!!! Kami memang jarang mendengarkan bapak pas bapak menjelaskan! Tapi jangan salahkan kami! Pelajaran bapak susah dicerna! Bukan karena kurang serat, kebanyakan serat!
Daku salut sama yang bikin internet, daku salut sama yang bikin segala situs dan tetek bengeknya, jangankan pakai notepad, bikin blog kayak begini aja daku harus bertapa berjam-jam di depan kompie, gimana kalau daku harus bikin beberapa page sendiri dengan notepad!? Apa itu Log in!? Apa itu gallery!? Apa itu peta situs!? Grah!!! Mati!!! Mampus!!! Semua pasti mati!!!
Fuh,,, daku beneran harus sering-sering ngetik nih, lumayan buat pelampiasan amarah yang menggumpal,,, akhir-akhir ini daku bawaannya pingin tidur terus, apa ini pertanda bahwa daku beneran kehilangan semangat hidup?
Sekolah daku dari tanggal 22 kemarin pada nggak belajar karena banyak lomba untuk memperingati hari ulangtahun sekolah daku, dan sejak tanggal 23 daku bolos, yesh! Daku bolos tanpa rasa penyesalan sedikitpun, daku meninggalkan teman-teman sekelas daku yang semangat mengikuti lomba sementara daku bengong sampai terliur di kasur! Kiamat makin dekat!!!
Hiks, sudah berapa tahun sejak daku terakhir kali nangis ya? Hiks, kalau daku nyolok mata daku rasanya bakal lebih enakkan nggak ya? Daku mau gantung diri,,, tapi demi komik-komik dan anime-anime daku akan bertahan!!! Tapi sekarang nyari komik yang gampang susah, apalagi anime, kenapa!? Kenapa megaupload di tutup!? Pembajakan!? Persetan dengan pembajakan hei kalian orang-orang atas yang sok jadi tuhan hanya karena berduit!!! Kembalikan megaupload,,, hiks,,,
Aku ngetik tadi bukannya nangis malah menyeringai, makanya aku nggak suka dapat peran protagonis, memahami isi pikiran orang baik itu susah, kalau jadi orang jahat itu mudah, tahu seven sins? Silahkan pilih,,, sekarang daku nggak heran kenapa di dunia ini banyak orang jahat, karena jadi jahat itu gampang
Kalau kita berbuat hal yang menyimpang dari kebiasaan umum kita bakal dipandang aneh, kalau sedikit jahil aja sudah dimarahi dan disebut nakal, disaat kita jujur yang lain pada bohong, pas kita bohong kita ditakut-takuti dengan dosa, padahal orang dewasa penuh dosa, kepalaku mulai nyeleneh nih, nggak lama lagi daku bakal curhat ke Allah, satu-satunya yang mau mendengarkanku tanpa mengecapku
Beda sama manusia, sebaik apapun dia, dia pasti bakal melabel kita entah sengaja maupun tidak, entah sadar atau tidak, tapi itu juga bukan salahnya, lingkungan yang mengajarinya, kalau semua orang terus mengatakan A itu jelek berkali-kali hingga bertahun-tahun dan anak cucunya di ajari A itu jelek terus menerus, generasi selanjutnya akan berpikir A itu jelek tanpa sadar
Mirip dengan dendam turun temurun ya, kayak romeo dan juliet, mereka nggak tahu menahu tentang masalah keluarganya, mereka Cuma mau bersama, tapi hanya karena keluarga mereka saling membenci mereka harus ikut-ikutan saling membenci, aneh banget, atau kayak harvestmoon rune factory 3 ni, para manusia diajari untuk membenci monster dan yang monster diajari untuk membenci manusia sehingga di masa mendatang mereka saling membenci, dan saat ditanya kenapa mereka saling membenci mereka akan berpikir dan menjawab dengan bimbang “Karena dari dulu begitu?”
Gah, aku mulai melantur lagi, html daku tidak tersentuh dan daku kabur ke kamar mamake buat ngenet, daku kabur lagi dari dunia nyata, kenapa sih anak-anak harus sekolah? Buat pintar? Orang jaman dulu aja bisa-bisa aja belajar meski nggak sekolah, cukup belajar dari ahlinya, nggak ada tugas-tugas nggak jelas, nggak ada PR-PR nggak penting, toh akhirnya nggak semua ilmu ini dipakai waktu kita dewasa!
Kata anak SMA yang belagu ini, makanya daku pinginnya masuk SMK, tapi dikarenakan gengsi orangtua yang seharusnya membiarkan anaknya hidup dengan prinsipnya sendiri daku harus masuk ke sekolah yang katanya rintisan bertaraf internasional atau sejenisnya yang mengutamakan kemampuan muridnya dalam berbicara dengan dua bahasa, cuh, persetan dengan internasional kalau keluar kota aja setahun sekali, itu juga Cuma ketempat keluarga
Heran banget, sekolah-sekolah sekarang gencar banget sama yang namanya INTERNASIONAL padahal masalah nasional aja nggak bisa diatasi, jangankan bahasa Inggris, bahasa Indonesia anak-anak sekarang aja jauh lebih jelek dari bahasa inggrisnya, rapot daku semester kemarin, bahasa Inggris 87, sementara bahasa Indonesia 79!!!
Bukan, bukan mau pamer, nilai jelek begitu kok pamer, kalau dapat seratus di rapot tu baru pamer
Dulu ada mata pelajaran yang namanya Muatan Lokal di SD-ku, kami diajari bahasa daerah, adat istiadat, permainan tradisional, nyanyian-nyanyian daerah, upacara-upacara adat, pokoknya menyenangkan karena rasanya jadi makin bangga sama daerah sendiri, tapi sekarang di SMA aku sudah lupa sama bahasa daerah yang kuno dan tua itu, nyanyian-nyanyian daerah Cuma nadanya saja yang kuingat, sekarang nggak ada lagi muatan lokal, adanya seni budaya dan itu hanya dua jam per minggu
Padahal bahasa Inggris lima jam
Matematika juga,,,
Sejarah malah Cuma tiga jam!!! Aku anak IPS dan sejarah Cuma tiga jam!!! Pelajaran kesukaanku itu Cuma tiga jam!!! Sosiologi mending lima jam, Ekonomi malah enam jam, tapi itu di gabung sama Akuntansi padahal mereka memerlukan waktu yang berbeda!
Memangnya bisa bikin lembar kerja plus adjustment-nya dalam waktu sejam!? Gara-gara ini pelajaran kami terlambat banget dan gurunya bingung ngejar deadline, Geo juga ngebut dengan waktu empat jam perminggu, tapi yang terparah itu
PENDIDIKAN KEWARGAKENEGARAAN CUMA DUA JAM!!!
Jujur daku nggak tahan belajar PKN karena daku sampai sekarang Cuma hapal sedikit UUD, itu juga bukan bunyinya tapi bayangannya aja, kayak pasal 27 tentang hukum atau 28 tentang pendapat, gimana bisa daku paham jalannya pemerintahan kalau PKN Cuma dua jam per minggu!? Belajar sendiri? Apa gunanya aku bayar duit sekolah yang mahal Cuma gara-gara ada embel-embel RSBI-nya!?
Jujur, RSBI itu Cuma embel-embel, nggak percaya? Tanya murid lain, entah apa pendapat mereka, tapi ini pendapat saya! Salahkan ideologi negara ini kalau anda merasa saya menghina suatu lembaga atau apalah karena saya murni sedang stres dan hanya ingin berkoar, toh nggak ada juga yang mau baca blog saya kecuali saya paksa, paling dewi yang mau bermurah hati ngintip blogku yang jarang di update dan isinya Cuma curhatan siswi SMA yang lagi stres
SMP saya dulu juga RSBI, saya angkatan RSBI pertama di sekolah itu, waktu itu rasanya kami di tes mengerjakan soal ulangan yang dalam bahasa inggris dan nanti akan dipilih 60 orang untuk jadi kelas RSBI pertama di sekolah itu, tahukah anda? Saya menjawab soal-soal itu dengan menyender ke dinding, mata setengah terkatup karena ngantuk dan mengandalkan penghapus yang sudah di beri abjad untuk menjawab soal-soal tersebut, kalau malas mengocok saya akan ber-Bismilah ria atau mencari jawaban yang paling bersinar di antara pilihan jawaban itu
Dan saya lolos,,, jujur, keberuntungan saya tidak hoki-hoki banget, apalagi kalau di bandingkan dengan adik saya yang dapat Tamiya hanya dengan main cabutan waktu SD, saya waktu itu iri berat sama dia, ngomong-ngomong dia juga masuk ke SMP saya dan dia juga masuk kelas RSBI seperti saya
Tapi janji-janji manis yang di tawarkan dengan indahnya sebelum kami mengikuti tes itu ternyata memang pemanis buatan yang tidak bagus untuk kesehatan, AC (air conditioner) yang dipasang tidak menyala sehingga kelas benar-benar merupakan contoh sempurna oven atau kalau mau yang lebih extravagan lagi, bumi yang lagi dilanda global warming (sekarang aja aku bercucuran keringat karena kipas daku matikan demi menghemat tagihan listrik yang mahal)
Loker yang di janjikan tidak seperti loker besi dengan kunci seperti impian kami tapi loker kayu mini yang lebih pas dibilang rak sepatu yang kayak di jepang, mana kuncinya sering macet dan pintunya cacat karena untuk di tutup aja perlu di dorong kuat-kuat dan kalau mau di buka harus tarik tambang rame-rame, jangan tanya kejelekkan yang lain karena terlalu banyak! Daku ingat banget waktu kepala sekolah melihat-lihat kondisi kami, kami sekelasan langsung berkipas-kipas ria dengan buku hingga guru di depan kelas langsung memucat dan hanya bisa tertawa gugup ke pak kepsek yang shock
Ngomong-ngomong sekarang SMP-ku kepseknya sudah pensiun dan entah bagaimana sekolah itu masih berjalan walau tanpa kepsek, adikku cerita waktu sedang belajar gurunya bilang “Bagaimana sebuah negara bisa bertahan tanpa presiden!? Bagaimana sebuah kelompok bertahan tanpa pemimpin!? Itu sangat mustahil!” dan pidato penuh semangat dari guru itu tidak bisa menyentuh hati para murid di kelas itu yang serempak langsung berpikir “Pak, sekolah kita nggak punya kepala sekolah”
Geli juga kalau anak kecil jaman sekarang jauh lebih paham akan suatu hal daripada orang dewasa, karena sejak dulu orang dewasa dianggap sebagai yang paling tahu, paling mengerti, sehingga mereka jadi keras kepala dan maunya selalu benar, padahal tidak semua hal punya satu jawaban, bahkan matematika kadang memiliki dua jawaban,,, ukh, kurva,,, minus,,, iyukh,,,
Anak-anak jaman sekarang pun jadi merasa keren kalau sudah mengerti hal-hal yang tidak di ketahui teman-teman sebayanya, daku inget banget waktu SD temen cowok daku rame-rame membuka situs porno dan mengajari yang lain bak seorang guru yang mengajari murid dengan penuh kebanggaan, daku yang sudah biasa bertapa di warnet ini mah kalau Cuma mengetik kata situs porno di google sambil merem juga bisa, tapi demi harga diri para pria itu daku akan bersikap seakan-akan mereka dewa karena kadang cowok lebih rapuh dari cewek
Kasihan
Mwahahahaha! Jadi, kok malah ngomongin kenaifan anak SD sih, nah, sekarang di SMA kurang lebih aja, waktu kelas satu rasanya sampai mau mimisan hanya agar dapat beradaptasi dengan lingkungan, karena kelas tiga SMP kita adalah senior dan senioritas di Indonesia sudah mendarah daging seperti korupsi, namun saat kelas satu SMA kami akan dipaksa untuk membuang rasa senioritas itu dan kembali ke masa-masa Dark Age dimana kami harus memuja para senior
Tapi anak-anak sekarang beda banget sama anak-anak dulu, dulu anak-anaknya lebih,,, apa ya sebutannya, istilahnya, greget? Lebih kenyal? Tahan banting? Pokoknya mau di labrak juga masih tahan (kecuali di tindas sampe mati,,,) mau di gencet terus juga nggak penyet-penyet, tapi anak sekarang nyalinya gede, kepalanya gede, idungnya gede, para guru mau nasehatin nggak bisa, takut sama yang namanya komite, padahal dulu guru adalah penguasa kelas dimana semua harus patuh dan mendengarkan nasehat para guru
Sekarang di tegur dikit nangis, di hukum dikit ngadu, nyebelin,,, daku tahu jadi anak-anak nggak enak-enak banget karena harus tunduk sama senior, tapi jadi senior yang harus ngurus anak-anak manja yang pingin enak terus juga bisa bikin stres tahu!
Daku kan ikut eskur mading, dulu waktu kelas satu demi masa depan kami para kakak kelas berusaha mendorong kami hingga batas akhir-khir-khir dari yang terakhir-khir-khir hingga kami memberontak karena kami capek, temenku yang bisa nangis dengan mudahnya pun menangis dan membuat para kakak kelas kami terdiam dan untuk sesaat menenang, tapi kumat lagi walau nggak sampai batas terakhir, fuh, tapi daku juga berterimakasih sama para kakak yang sekarang nggak berani menatap mata kami karena sekarang daku ngerti gimana rasanya jadi kakak kelas
Sumpah, aku nggak suka anak kecil yang manja, kalau nggak ada yang namanya hati nurani dan setetes kebaikan di dalam hatiku mungkin aku bakal jadi super sadis, aku nggak tahu nasib para adik kelasku itu kalau aku sampai ngamuk,,, fuh, kalau nggak ada astagfirullah dan kenyataan bahwa nggak boleh ngenet dengan leluasa di penjara aku pasti dah ngebanting meja dan kursi juga orang-orang terdekat
Senior di mading saat ini hanya tiga orang, ya, tiga orang, dan dua orang ini (termasuk aku) adalah anggota bayangan alias anggota yang dulunya Cuma ikut buat nambahin jumlah anggota biar eskurnya nggak ditutup, sekarang juniornya tergolong banyak, tapi entah karena kami terlalu lembek atau cara mengasuh kami salah, mereka jadi manja
Tiap kali di suruh wawancara guru nggak mau dengan alasan takut, padahal dulu kami sok PD dan memutus urat malu juga membuang logika dari kepala kami untuk mewawancarai orang-orang yang tidak kami kenal, argh! Kalau ingat saat-saat itu rasanya pingin tenggelam di laut saking malunya, lha anak-anak sekarang masa nggak berani mewawancarai kepala sekolah mereka sendiri! Padahal kepala sekolah kami begitu lembut~ dan yang paling enak diwawancarai! Kami bertanya satu pertanyaan dan bapaknya akan terus bicara hingga kami tidak perlu bertanya lagi karena semua pertanyaan terjawab dalam satu tarikan nafas, pudin, I luph ya~
Ngomong-ngomong kepala sekolahku waktu SMP Bahrudin dan yang SMA Syafrudin jadi aku manggilnya Pudin satu dan Pudin dua, Pudin itu P(ak)Udin, jadinya pudin, mereka sama-sama selembut puding sih~
Aku pasti mati kalau ini sampai menyebar luas, biarlah, salahkan pasal 28 bro!
Oh ya, sekarang aku sadar kenapa anak-anak jaman sekarang moralnya rendah dan kurang berakhlak, karena tahukah anda? Pasti tidak, mari, saya beri tahu anda, ups, adanya tempe, tempe penyet aja nggak papa kan?*Di penyet sama sambel* Biarkan aku ngelucu dikit napa sih, jadi, anda tahu BP/BK? BP apa daku nggak tahu tapi BK itu Bimbingan Kounseling,,, Bimbingan Konseling,,, lihat, daku mulai tidak tahu lagi cara menulis yang baik dan benar, jadi pelajaran yang penting ini ada berapa jam?
Satu
Yesh! Satu jam! Dan kami ngapain? Duduk mendengarkan ibunya mengajar hanya untuk beberapa menit karena menit-menit sebelumnya dihabiskan untuk curhat sama Ibunya, wajah pasrah Ibunya tiap kali Bel berbunyi benar-benar bikin sedih
Dan Agama dua jam, tapi kemudian ada lagi yang namanya BTA, Baca Tulis Al-Quran dua jam perminggu
Jujur sejujur-jujurnya, menurut saya memasukkan BTA ke kurikulum sekolah benar-benar hanya cari muka saja, kenapa? Karena BTA dan Agama di sekolah kami nggak ada bedanya!!! Bahkan guru yang mengajar BTA adalah guru agama dan guru agama kami mengajari kami BTA juga,,, tahukah anda betapa kesalnya saya saat membaca soal agama dan menemukan soal yang berbunyi apakah hukum bacaan ayat ini, saya hanya bisa ber-WTF ria dan mengutuk kalau sudah ada BTA kenapa masih saja muncul soal ini waktu ulangan agama hei pemko!!!
Tapi yang masih bikin daku kesal sampai sekarang hanya kenyataan bahwa bahasa inggris dan matematika memakan lima jam tiap minggu, kami anak IPS!!! Bukan anak IPA maupun BAHASA!!! Kelas Bahasa sudah di tutup karena tidak banyak peminatnya, padahal banyak yang mau masuk bahasa tapi kalau ditanya “Kenapa kok nggak masuk bahasa kalau begitu?” mereka akan menjawab “Nggak di bolehin ortu” dan sekali lagi mimpi anak-anak terenggut keegoisan orang tua
Apa sih salahnya bahasa? Nggak keren? Nggak gaul? Nggak bisa jadi dokter? Aku nggak heran kalau tahun depan kelas IPS ditutup dan seluruh anak di bumi ini adalah dokter dan kemudian mereka akan saling bunuh hanya untuk memiliki pasien,,, cara baru jadi kanibal,,,
Sebelum daku melantur lebih jauh (walau daku mulai merasa nyaman mengetik begini karena mengetik dengan bebas jauh lebih mudah daripada harus mengetik cerita karena untuk mengetik cerita daku harus mendalami dan berubah jadi tokoh yang daku tulis, dan percayalah, itu nggak mudah, daku baru sadar daku nggak cocok jadi preman,,,) daku akan berhenti mengetik dan menghina macam-macam daripada daku makin semangat membongkar rahasia-rahasia kecil yang nggak kalah menarik daripada rahasia-rahasia internasional seperti global paradox atau westernisasi, andai semua guru seperti guru sejarah daku yang bisa membuat daku melek selama pelajaran, PUDIN!!! PEMKO!!! BERIKAN 10 JAM UNTUK SEJARAH TIAP MINGGUNYA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar